"Pilkada 2017"
Musim pilkada itu enak, banyak uang nyasar dan serangan fajar. Ada kampanye masing masing partai ikut, karena murah dan free, begitu jadi pemimpin naik semua. Program yang di tawarkan manis, 3 bulan menjabat diabetes warganya. Yang di janjikan saat kampanye pendidikan, kesehatan pekerjaan. Misal warga penduduk ada 385.84 ribu pemerintah harus siap membuka lowongan kerja 500 ribu. Jangan penduduk 385.84 pemerintah membuka lowongan 100, sama ajah cari jarum di dalam laut. Prilaku saat kampanye bagai malaikat yang selalu menolong, begitu terpilih macam singa menerkam mangsa. Indah ketika melihat para kandidat tersenyum turun kejalan membantu yang susah, rasa nya ingin merakam peristiwa tersebut dan di jadikan dokumenter. Apabila hasil kerja gak sesuai visi misi, nonton barang di trailer Bioskop judul nya, " Cie pemimpin nye lupa" 100% melebih warkop reborn, because this is the real comedy. Entah mengapa banyak yang mengincar jabatan di bangku wali kota, Gubernur dan Presiden, tapi gak ada yang mau duduk di bangku kosong. Sebenar nya ada apa di bangku pemerintahan itu, sampai ada yang saling caci maki, saling memfitnah dan banyak yang berebut untuk jadi pemimpin. Tapi kalo dulu di sekolah di pilih jadi pemimpin kelas pada nunduk kepala. Semua kalau di undang sama pemimpin daerah dan sekitar nya walau jauh terasa dekat, ketika di undang sang pencipta saat adzan berkumandang mesjid depan rumah terasa jauh banget. Masyarakat jakarta khusus nya orang betawi itu kudu pinter ngaji, supaya bisa jadi imam yang baik untuk memimpin keluarga. kalo pemimpin nya gak bise, bagimane Warganye. Pemimpin itu gambaran dari warga nya, Pemimpin sering bully pasti warga nya jago bully, pemimpin suka ngomong kasar, maki orang tua, itu sekolah gak di indonesia. Indonesia itu bermoral dan berakhlak, apabila melenceng mungkin mengaji di ust google. Dari awal desember 2016 sampai pertengahan februari 2017 itu musim politik, seakan orang dari piyek sampe bangkotan pada ngarti politik. Pertengahan februari 2017 sampai 5 tahun kedepan, itu musim salah, "salah siapa pilih dia" saat kampanye banyak team sukses membela partai nya ketika menang team sukses nyayur, ketika kalah "salah siapa pilih dia". Tapi siapa pun pemimpin nya, jangan mencari keuntungan dalam negara buat negera sejahtera penduduk nya, Ny pertiwi akan tersenyum disana.
CB Mukhlis Abdul Jawwad
01 Februari 2017
