cerpen sketsa ala mukhlis
“rumah makan”
Siang itu ketika pukul 11:45
wib, terlihat kakek tua rentah sedang duduk, dipinggir jalan sebelah polsek
matraman Jakarta timur, sepertinya kakek tersebut sedang meminta pertolongan,
karena melihat gerak geriknya seperti sesorang yang sedang kebingungan. Abdul
yang berada disebrang jalan berlawanan, dari tempat berdirinya kakek, melihat
kasihan pada kakek tersebut, akhirnya abdulpun menghampiri kakek tersebut
dengan cepat, kemudian :
Abdul : misi kek, kakek kenapa? Sepertinya terlihat lesu, ujar abdul
Kakek : dengan nada yang terbata-bata kakek menjawab, ia de,
kakek sedang kelaparan de, mau
beli lauk, tetapi uangnya
pas, buat pulang kerumah cucu.
Jawab kakek
abdul pun mendengar jawaban
kakek, tidak banyak Tanya lagi kepada kakek dan abdulpun semakin kasihan
melihat kake-kakek yang sedang kelaparan dan kehausan, akhirnya abdul pun
menawarka kakek untuk makan bersamanya.
Abdul : mari kek, makan bersama diwarteg depan? Ajakan abdul
mengajak kakek untuk makan.
Kakek : tidak de, kakek inging makan dirumah ade saja.
Abdulpun berfikir, wah, ini
kakek ternyata tidak ingin merepotkan saya, dan kebeneran rumah abdul tidak
jauh dari polsek matraman, akhirnya abdulpun mengajak kakek dengan cara
mengendong dibelakang untuk kerumah nya agar bisa makan siang disana.
Sesampainya dirumah abdul:
Kakek : loh kakek dimna de? Tanya kakek yang kebingungan.
Abdul : dirumah saya kek, katanya mau makan ditempat saya,
jawab abdul
kakek : bukan de, maksud kakek, tadi ingin makan dirumah makan
ade lestari yang disamping
polsek matram tadi
abdul : jeleb (cengo)